Konferensi Blockchain IXO Korea Memfokuskan pada stablecoin dan kaki tangan keamanan

Baru-baru ini, Konferensi Blockchain IXO Korea diadakan di Seoul, sebagai acara penting di bidang Web3 Korea, menarik banyak pengusaha, lembaga, dan investor untuk berpartisipasi. Konferensi ini membahas secara luas tren terkini seperti DePIN, token sekuritas, stablecoin, kaki tangan, dan DAO.

Dalam sesi forum utama, seorang mitra audit dari perusahaan keamanan menyampaikan pidato bertema "Meningkatkan Perjalanan Keamanan di Jalur Baru", yang menitikberatkan pada peran dan pengendalian risiko stablecoin serta kaki tangan dalam lanskap keuangan.

Para ahli menunjukkan: "Keamanan bukan hanya merupakan langkah pertahanan, tetapi juga infrastruktur inti yang menghubungkan keuangan tradisional dengan aset digital. Menghadapi bidang yang muncul, kita harus merencanakan lebih awal dan secara proaktif mengatasi risiko potensial."

Dalam pidato tersebut, stablecoin didefinisikan sebagai "token digital yang bertujuan untuk mempertahankan nilai yang stabil". Para ahli menjelaskan: "Struktur stablecoin sangat beragam, termasuk yang terikat dengan mata uang fiat, yang dijamin dengan uang tunai, yang didukung oleh aset fisik (seperti emas, real estate, perak), serta yang didorong oleh algoritma. Setiap jenis memiliki tantangan keamanan dan kebutuhan manajemen risiko yang unik."

Tentang mekanisme penerbitan dan sirkulasi stablecoin, ia memperkenalkan: "Aset cadangan biasanya disimpan di lembaga keuangan yang tepercaya, seperti bank, dan diterbitkan melalui kontrak pintar, kemudian beredar ke pasar melalui bursa dan lembaga keuangan." Di tengah ekspansi cepat pasar stablecoin, ia menekankan: "Kita berada di titik kunci di mana kita harus secara akurat mengidentifikasi risiko potensial dan merespons secara sistematis."

Risiko utama stablecoin dibagi menjadi tiga kategori: risiko cadangan (seperti pemalsuan aset, aset yang tidak sesuai, kekurangan likuiditas); risiko operasional (seperti penyalahgunaan hak akses, ketidakpatuhan AML atau KYC); risiko on-chain (termasuk cacat jaringan, kerentanan kontrak pintar, manipulasi harga oracle, dll.).

Untuk menghadapi risiko ini, para ahli menyarankan untuk membangun sistem respons keamanan yang terintegrasi, termasuk bukti cadangan, audit kontrak pintar, audit mekanisme pemerintahan, verifikasi keandalan Blockchain, serta pemantauan sirkulasi.

Dalam pidato tersebut juga ditinjau kembali peristiwa-peristiwa besar terkait stablecoin dalam sepuluh tahun terakhir (2014~2024). Diketahui, terdapat total 24 insiden besar yang telah dipublikasikan, termasuk: 7 insiden serangan yang disebabkan oleh kerentanan kontrak atau di blockchain, 3 insiden penarikan yang disebabkan oleh cacat desain atau cadangan yang tidak mencukupi, serta 14 insiden kegagalan penarikan yang disebabkan oleh masalah regulasi atau likuiditas. Para ahli menekankan: "Kita harus terus mengikuti langkah perkembangan industri, memastikan regulasi dan sistem keamanan berevolusi secara bersamaan, agar tidak tertinggal dari laju pertumbuhan pasar."

Menghadapi frekuensi kejadian risiko stabilcoin, lembaga pengatur global juga mempercepat penyusunan kerangka regulasi. Beberapa lembaga pengatur mengeluarkan dokumen panduan kepatuhan stabilcoin, fokus pada perlindungan pengguna, pernyataan hukum, dan pencegahan risiko keuangan sebagai masalah inti. Beberapa perusahaan keamanan juga aktif terlibat, menjalin kerja sama erat dengan berbagai lembaga pengatur, dan secara tepat waktu membagikan wawasan terkait, membantu proses kepatuhan industri berjalan dengan lancar.

Dalam bidang keamanan pengelolaan, seorang ahli memperkenalkan studi kasus yang bernama "Rigsec". Dia menyatakan: "Kami menyediakan penilaian keamanan dan layanan konsultasi yang komprehensif yang mencakup berbagai ancaman yang mungkin muncul di setiap tahap seperti generasi, penyimpanan, pemulihan, dan penggunaan kunci pribadi, mencakup pengujian penetrasi, tinjauan kode sumber, serta penilaian arsitektur solusi pengelolaan, yang membentuk satu paket layanan yang komprehensif." Dia menambahkan: "Proyek ini juga telah diserahkan sebagai bahan kepatuhan kepada Komisi Sekuritas dan Futur Hong Kong (SFC) dan digunakan oleh beberapa klien inti."

Diketahui, tema konferensi blockchain IXO kali ini adalah praktik investasi, berfokus pada proyek yang benar-benar memiliki kelayakan, profitabilitas, dan basis pengguna yang nyata, menekankan nilai nyata proyek dan adaptabilitas pasar. Konferensi ini mengundang para ahli blockchain global, penyelenggara DAO, investor praktis, peneliti, dan trader, untuk memberikan wawasan berkualitas dari perspektif investor. Acara ini juga mencakup area pameran proyek, demonstrasi keamanan kaki tangan, komunikasi offline, dan interaksi lainnya, bertujuan untuk menyediakan platform terpercaya bagi anggota komunitas dan investor individu untuk memahami dan mengakses proyek Web3 berkualitas.