Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa tekanan inflasi di Amerika Serikat masih ada. Menurut laporan yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS, Indeks Harga Produsen (PPI) pada bulan Juli 2023 naik 3,3% dibandingkan tahun lalu, mencatat laju pertumbuhan tertinggi dalam hampir tiga tahun. Data ini melampaui ekspektasi sebagian besar ekonom, memicu spekulasi baru di pasar tentang arah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) di masa depan.
Secara spesifik, PPI bulan Juli naik 0,9% dibanding bulan sebelumnya, jauh melebihi ekspektasi. Setelah mengeluarkan makanan, energi, dan layanan perdagangan yang berfluktuasi besar, PPI inti juga menunjukkan tren kenaikan, naik 0,6% dibanding bulan sebelumnya, dan tumbuh 2,8% dibanding tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi telah menyebar ke lebih banyak bidang ekonomi.
Perlu dicatat bahwa PPI dianggap sebagai indikator awal dari Indeks Harga Konsumen (CPI). Kenaikan PPI yang berkelanjutan dapat mengindikasikan bahwa tekanan inflasi di sisi konsumsi akan meningkat di masa depan, yang tidak diragukan lagi akan memberikan tantangan lebih besar bagi kebijakan yang ditetapkan oleh The Federal Reserve (FED).
Bagi investor biasa, data ini mungkin berarti bahwa suku bunga akan tetap pada tingkat yang tinggi dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, seiring meredanya tekanan inflasi, mungkin akan muncul peluang investasi baru. Investor harus memperhatikan data ekonomi dan arah kebijakan yang akan datang, serta menyesuaikan strategi investasi mereka pada waktu yang tepat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ParallelChainMaxi
· 12jam yang lalu
Hehe, Powell memang suka bermain jebakan ini.
Lihat AsliBalas0
ValidatorVibes
· 12jam yang lalu
menumpuk btc adalah satu-satunya suara pemerintahan yang benar-benar penting saat ini... fed kehilangan kendali fr fr
Lihat AsliBalas0
LiquidationWatcher
· 12jam yang lalu
ini dia lagi... bersiaplah untuk pembantaian lainnya fr
Lihat AsliBalas0
rekt_but_resilient
· 13jam yang lalu
Jangan bicara apa-apa lagi, bull run tidak ada harapan.
Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa tekanan inflasi di Amerika Serikat masih ada. Menurut laporan yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS, Indeks Harga Produsen (PPI) pada bulan Juli 2023 naik 3,3% dibandingkan tahun lalu, mencatat laju pertumbuhan tertinggi dalam hampir tiga tahun. Data ini melampaui ekspektasi sebagian besar ekonom, memicu spekulasi baru di pasar tentang arah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) di masa depan.
Secara spesifik, PPI bulan Juli naik 0,9% dibanding bulan sebelumnya, jauh melebihi ekspektasi. Setelah mengeluarkan makanan, energi, dan layanan perdagangan yang berfluktuasi besar, PPI inti juga menunjukkan tren kenaikan, naik 0,6% dibanding bulan sebelumnya, dan tumbuh 2,8% dibanding tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi telah menyebar ke lebih banyak bidang ekonomi.
Perlu dicatat bahwa PPI dianggap sebagai indikator awal dari Indeks Harga Konsumen (CPI). Kenaikan PPI yang berkelanjutan dapat mengindikasikan bahwa tekanan inflasi di sisi konsumsi akan meningkat di masa depan, yang tidak diragukan lagi akan memberikan tantangan lebih besar bagi kebijakan yang ditetapkan oleh The Federal Reserve (FED).
Bagi investor biasa, data ini mungkin berarti bahwa suku bunga akan tetap pada tingkat yang tinggi dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, seiring meredanya tekanan inflasi, mungkin akan muncul peluang investasi baru. Investor harus memperhatikan data ekonomi dan arah kebijakan yang akan datang, serta menyesuaikan strategi investasi mereka pada waktu yang tepat.