Caldera sebagai platform Rollup-as-a-Service, sedang memicu perdebatan di industri mengenai hubungannya dengan blockchain publik. Platform inovatif ini memungkinkan aplikasi untuk membangun Rollup mereka sendiri berdasarkan berbagai blockchain L1, termasuk Ethereum, Polygon, dan lainnya. Secara permukaan, Caldera tampaknya membantu blockchain publik memperluas ekosistem mereka, mempercepat pelaksanaan proyek.

Namun, di balik hubungan kerjasama ini terdapat dinamika yang kompleks. Dengan semakin banyak proyek yang memilih untuk mengembangkan rantai mereka sendiri melalui Caldera, efek jaringan dari blockchain publik yang ada mungkin akan terpengaruh. Desentralisasi pengguna dan lalu lintas dapat menyebabkan pengaruh beberapa blockchain publik L1 menjadi tereduksi.

Fenomena ini mirip dengan hubungan antara pusat perbelanjaan dan toko independen dalam properti komersial. Pusat perbelanjaan ingin menarik penyewa, tetapi ketika penyewa ini berkembang, mereka mungkin memilih untuk membuka toko independen mereka sendiri. Caldera seperti menyediakan seperangkat alat lengkap untuk "toko independen" ini, yang dalam beberapa hal menantang dominasi rantai publik tradisional (yaitu "pusat perbelanjaan").

Di masa depan, hubungan Caldera dengan berbagai blockchain utama mungkin akan semakin rumit. Ia berfungsi sebagai katalis ekosistem, membantu blockchain menarik lebih banyak pengembang dan pengguna, tetapi juga bisa menjadi pusat kekuatan baru yang membentuk ulang lanskap industri blockchain. Peran ganda ini membuat Caldera mendorong inovasi, sekaligus dapat memicu perubahan struktural yang mendalam dalam industri.

Seiring dengan perkembangan teknologi blockchain yang terus menerus, bagaimana platform seperti Caldera akan mempengaruhi arah masa depan ekosistem blockchain publik masih merupakan pertanyaan yang patut diperhatikan. Ini mungkin akan mendorong lebih banyak inovasi dan kompetisi, yang pada akhirnya mendorong seluruh industri blockchain menuju arah yang lebih efisien dan lebih terdesentralisasi.